03 December 2016

Review: Elle (2016)


"The real danger, Michèle, is you."

Dahulu kala seorang art teacher di negara Belanda mengatakan bahwa “the breast of a woman is the most beautiful thing in the world” kepada para muridnya, salah satu dari mereka lalu kemudian tumbuh besar menjadi sutradara yang dikenal “kontroversial” bernama Paul Verhoeven, an enigmatic director yang gemar bermain dengan materi provocative and saucy. Dua hal tadi kembali digunakan sutradara Robocop, Total Recall, Basic Instinct, dan Showgirls itu di karya terbarunya ini, Elle. It’s a "tantalize" psychological thriller.

Michele Leblanc (Isabelle Huppert) merupakan seorang businesswoman dan videogame entrepreneur yang tinggal di Paris. Suatu ketika saat dia sedang sendirian di rumah Michele diserang oleh seorang penyusup bertopeng, ia disiksa, ia diperkosa. Tapi tidak seperti para korban pada umumnya Michele tidak “jatuh”, dia justru berusaha untuk menemukan sosok asing yang menyiksanya tadi, tanpa bantuan polisi. Michele yakin bahwa ia dapat menyelesaikan masalah itu seorang diri hingga ketika penyusup tadi kembali “menyerang” Michele, membuatnya terperangkap di dalam sebuah permainan aneh a la kucing dan tikus di mana semua orang is a suspect.  


Dari film-film di dalam filmography Paul Verhoeven dapat ditarik beberapa kemiripan dari mayoritas mereka yaitu serious, stylish, and satirical. Tiga hal itu kembali Verhoeven tampilkan di Elle ini, sebuah kombinasi drama dan thriller yang mengangkat topik serius terkait rape dan dibentuk oleh Verhoeven dengan storytelling yang terasa stylish. Film ini dibuka dengan kegelapan disertai aksi brutal yang dilakukan oleh penyusup terhadap Michele, setelah itu kamu akan bertemu dengan kucing dan juga Michele. Normalnya hal pertama yang dilakukan wanita korban aksi kekerasan dari sosok asing adalah melaporkan kejadian tersebut kepada polisi tapi tidak dengan Michele, bahkan hal pertama yang ia lakukan mungkin akan membuat kamu terkejut. She never calls the police dan dari sana penonton mengetahui bahwa Michele bukan sosok wanita yang biasa, dia tampak seperti “monster” dalam bentuk manusia konvensional. 


Memiliki trauma dari masa lalu Michele merupakan wanita dengan inner control yang menawan, keputusannya untuk menyelesaikan kasus tersebut seorang diri menjadi tampak normal ketika kamu mulai ditunjukkan bagaimana dia mengendalikan orang-orang di sekitarnya, dari anaknya Vincent (Jonas Bloquet), temannya Josie (Alice Isaaz), hingga mantan suaminya Richard (Charles Berling). Kasus pemerkosaan itu dianggap “nothing” oleh Michele tapi itu juga yang membuat kamu akan bertanya “what’s wrong with this woman?” Ketika pertanyaan itu muncul di saat itu pula Michele mulai menjalankan usaha investigasi untuk menemukan orang yang menyerangnya dengan cara yang dingin dan sangat diperhitungkan. Hasilnya seperti terdapat daya hipnotis di dalam narasi, cerita mengalir bersama dengan Michele yang sedikit demi sedikit mulai tampak seperti wanita yang siap menghancurkan siapa saja dengan sikap dingin dan tatapan matanya. 


Screenplay yang ditulis oleh David Birke dari novel berjudul "Oh..." karya Philippe Djian itu berhasil mengemas dengan baik materi tematis yang berusaha membuat karakter utama tampak seperti sosok aneh, seperti berada di antara sosiopat dan psikopat. Script banyak mengingatkan saya pada ‘Nocturnal Animals’ di tahun ini, menampilkan sebuah cerita misterius di mana kamu merasa kurang yakin untuk menerka kemana karakter selanjutnya akan melangkah maju. Karakter lain juga berkembang di dalam cerita tapi mereka tidak dibuat untuk berdiri sejajar dengan aksi survival yang Michele lakukan bersama ego yang ia punya. Hal tersebut dipoles dengan baik oleh Verhoeven, mengeksekusinya dengan sentuhan black comedy tapi tetap mempertahankan thrill dan misteri sebagai pusat. He’s so sly here, menghadirkan sebuah kisah balas dendam disertai social commentary dalam bentuk sebuah character study yang “weird”, light, and intense. Hasilnya adalah sebuah hiburan dipenuhi kegembiraan yang dark, dari sebuah thriller lalu social drama hingga komedi yang aneh.


Verhoeven di sini mencoba membawa daya pikir kamu bertemu sesuatu yang ambigu dan mungkin absurd, mencoba memprovokasi pikiran tapi tidak sampai menyentuh batas yang membuat kamu “marah” padanya. Sama seperti kualitas visual serta score di sini Verhoeven bercerita dengan cara yang elok, kental rasa fantasi yang berawal dari BDSM untuk mencapai drama yang konsisten terasa resonan. Hal itu juga tercapai berkat performa akting Isabelle Huppert sebagai Michele. Supporting cast melakukan fine job tapi berkat Isabelle Huppert kisah yang “unik” ini dapat stabil tampil menggoda, membuat Michele sebagai wanita dengan pesona yang memikat, seorang self-confident woman yang juga witty tapi memiliki tingkat intelektual yang tingi dan terasa authentic. Michele bukan tipe karakter yang mudah untuk dieksekusi tapi berkat Huppert ia terasa dinamis sejak awal hingga akhir dan menjadi salah satu karakter paling menarik di film pada tahun ini. Oscars nomination is a must for Huppert. 


Ketika selesai menyaksikan film ini hal yang pertama kali saya rasakan adalah perasaan aneh. Mencampur eroticism, drama psychological, thriller, dan juga komedi sebagai pendamping Paul Verhoeven berhasil melakukan comeback yang akan kembali dikenang oleh para moviegoers, sebuah film yang mungkin tampak “tipis” tapi punya daya hipnotis yang tinggi dan menenggelamkan penonton ke dalam kehidupan karakter utamanya yang ditampilkan secara super slick oleh Isabelle Huppert. Bermain dengan ambiguity and uncomfortable material di sini Paul Verhoeven kembali berhasil mengingatkan penonton alasan mengapa ia “disukai” oleh banyak moviegoers: being explicit, twisted, shocking, raunchy, funny, and of course not boring. It’s another entertaining and provocative movies from the master who doesn’t want to be told what to do. Segmented.










1 comment :

  1. Film yang aneh, uncomfortable, mempesona disaat yang bersamaan. Thrill yang halus tapi tetap menggoda hingga menit akhir. Benar2 film yang penuh kejutan di setiap scene-nya

    Nice review, btw👍

    ReplyDelete