26 March 2016

Review: Midnight Special (2016)


"Dad. It's okay. "

Seorang anak telah diculik, segera temukan karena dia merupakan anak yang sangat berbahaya! Di tangan sutradara dengan visi seadanya premis menjanjikan tadi punya potensi menjadi sebuah petualangan sci-fi dengan rasa E.T. yang standar, namun di tangan sutradara Take Shelter serta Mud ide tadi tumbuh ke berbagai arah dengan fokus utama yang kuat, sebuah presentasi penuh misteri menggoda yang menangkap atensi sejak awal hingga akhir Midnight Special perlahan mengungkap sebuah konflik klasik dengan cara yang hangat dan kuat, provokasi lembut dengan pertanyaan sederhana tentang seberapa jauh kamu akan berjuang untuk orang yang kamu kasihi, sayangi, dan cintai.

Seorang anak berusia delapan tahun bernama Alton (Jaeden Lieberher) dikabarkan hilang, dan ternyata penculiknya adalah ayahnya sendiri, Roy (Michael Shannon), bersama sahabat masa kecil Roy, Lucas (Joel Edgerton). Tidak lama kemudian sang Ibu, Sarah (Kirsten Dunst), yang telah dua tahun tidak melihat Alton bergabung bersama Roy dan Lucas. Alton adalah anak “istimewa” yang tidak hanya sekedar dapat membaca pikiran orang namun matanya dapat menghasilkan sesuatu yang sangat berbahaya. Alton mengatakan ia harus berada di sebuah titik tertentu atau spesial pada hari tertentu sehingga memaksa Roy, Lucas, serta Sarah untuk mewujudkan permintaan tersebut dengan cara bersembunyi dari kejaran agen pemerintah. Satu hal penting: sinar matahari. 



Sebenarnya apa keunggulan dari Midnight Special? Ia merupakan sebuah sci-fi yang lebih condong memutar premis misterius yang ia miliki untuk mencoba memprovokasi kamu para penontonnya, dan itu ditampilkan dengan kualitas yang memikat. Coba baca kembali sinopsis di atas tadi. Siapa itu Alton? Nah, dari sana saja sineas indie berbakat bernama Jeff Nichols sudah berhasil menciptakan sebuah duduk masalah yang sangat kuat, meminjam berbagai materi klasik dari sebuah sci-fi lalu perlahan mulai menyatukannya dengan konsep bermain-main di malam hari. Midnight Special tidak dimulai dengan eksposisi, ia lebih memilih untuk membuat penonton merasa ada sesuatu yang unik di dalam cerita, kemudian rasa aneh semakin tumbuh, dan akhirnya mulai terbawa suasana akibat rasa heran yang semakin kuat. 



Bahayanya adalah Midnight Special ini tipe film sci-fi berbalut misteri yang keras kepala, kesan tertutup yang begitu rapat itu dapat menjadi daya tarik bagi penonton namun potensi untuk menghasilkan rasa kesal juga sama besarnya. Rasa yang saya peroleh ketika selesai menonton film ini setipe dengan yang Holy Motors berikan, ia menarik kamu masuk lalu mulai melepas imajinasi kamu bergerak liar dan bebas, dan ketika berakhir kamu akan tidak sepenuhnya yakin di “kelas” apa film ini sebenarnya berada. Mengapa? Memang dasarnya sci-fi namun perlahan unsur drama Midnight Special yang justru semakin terasa special walaupun berhasil Jeff Nichols control sehingga tidak bersifat merusak. Ya, dari kisah tentang hilangnya seorang anak film ini ternyata punya niat yang jauh lebih besar di balik tampilan liarnya tadi, Midnight Special ternyata merupakan sebuah drama tentang keluarga.



Dan drama tentang keluarga itu tampil dengan rasa yang hangat. Film ini punya isu tentang koneksi antar manusia yang begitu luas hingga hal yang lebih khusus seperti rasa takut, sikap berani, hingga yang utama yaitu cinta kasih orangtua kepada anaknya. Penonton sendiri akan terus dibuat bertanya-tanya apakah Alton adalah anak kandung Roy dan Sarah atau justru merupakan makhluk asing yang sedang menyamar walaupun hal itu tidak mengganggu tumbuhnya isu keluarga dengan hangat. Jeff Nichols sangat baik di sektor ini, ia membuat kamu bertanya tentang berbagai misteri dan asumsi terkait Alton serta Roy hingga pria bernama Calvin Meyer (Sam Shepard) dan Paul Sevier (Adam Driver), ia juga tidak memberikan backstory dan informasi yang terlalu detail, tapi ia mampu menggambarkan makna dari keluarga di mana ayah dan ibu akan melalukan apa saja untuk melindungi anak mereka dari bahaya dengan kuat dan manis.



Hal paling menarik dari Midnight Special adalah ide tentang menjadi orangtua berhasil ditampilkan dengan emosi yang mengikat dan memikat. Lalu apa kelemahan Midnight Special? Motivasi. Ini seperti sebuah tur yang awalnya pergi bersama namun ketika sampai di sebuah taman bermain mulai terpecah belah menjadi berbagai rute. Midnight Special bisa dimaknai sebagai sebuah film tentang keluarga, kekuatan yang dimiliki oleh Alton bisa mengarahkan opini kamu pada ancaman sebuah proyek berbahaya, bahkan bukan tidak mungkin imajinasi liar kamu akan berakhir pada ancaman kiamat. Ya, itu ada karena Jeff Nichols juga tidak membuat batasan, itu tidak menjadi fokusnya, ia memilih melepas cerita yang awalnya hanya sebuah kasus penculikan menjadi tumpukan ide yang misterius, gelap, bersama ancaman dari luar dan dalam. Rasa puas terhadap hasil akhir tergantung rute mana yang kamu pilih.



Ya, segmented, kualitas dari hasil akhir tergantung pada bagaimana penonton menyikapi cara bermain misteri dalam memutar cerita, dan hati-hati karena peluang untuk terpikat dan frustasi sama besar. Keseragaman pendapat mungkin akan muncul pada kemampuan visual bercerita terutama pada bagaimana sinematografi dan score bekerja, mereka manis, begitupula dengan kinerja cast yang terasa kuat. Jaeden Lieberher berhasil menjadi pusat yang baik namun pemeran dewasa yang mencuri atensi. Kirsten Dunst berhasil menggambarkan trauma dengan kuat, sedangkan Michael Shannon menampilkan karakterisasi mini yang dimiliki Roy dengan baik sehingga kasih tanpa syarat seorang ayah terasa kuat. Karakter Lucas terus tampil misterius namun hal tersebut justru menyebabkan kinerja Joel Edgerton terasa oke, Lucas stabil tampil menarik.



Midnight Special mungkin tidak terasa special sebagai sebuah sajian sci-fi, namun sebagai sebuah film tentang bagaimana tumbuh menjadi orangtua yang suatu saat harus merelakan sang anak bertarung di kerasnya dunia tanpa mereka, Midnight Special merupakan sebuah sajian yang begitu memikat. Berawal dari drama penculikan, lalu bertemu dengan misteri, kemudian mendapati munculnya rasa aneh, hingga mulai membentuk imajinasi bersama perasaan hangat sampai bertemu dengan sebuah akhir yang memilukan, Jeff Nichols berhasil menyajikan sebuah kombinasi drama dan sci-fi dalam bentuk petualangan yang liar dan menggoda dalam eksekusi yang padat serta berani. Ya, hasil akhir dari rute yang saya pilih menjadikan Midnight Special sebagai presentasi yang padat dan berani. Segmented.















Thanks to: rory pinem

3 comments :

  1. Waktu Roy sudah di dalam penjara, terus memandang matahari, terus warna pupilnya berubah, itu maksudnya Roy juga alien kaya Alton, atau dia lihat Alton balik lagi mau bantu ayahnya? Sorry for this strange question :( but I'm really curious about that.

    ReplyDelete
  2. Sepertinya roy dapat berkomunikasi dengan alton entah itu secara batin atau visual karena sebelumnya ada sebuah hubungan yang kuat antara ortu dan anak

    ReplyDelete