06 November 2015

Review: Shrew's Nest (Musarañas) (2014)


Bukan berarti keberadaan mereka tidak ada, tapi film kombinasi drama, horror, dan thriller seperti Shrew's Nest ini tergolong langka, mereka yang tidak sekedar membuat kamu terkejut dan takut dengan cara-cara khas atau klasik dari dua genre terakhir. Shrew's Nest (Musarañas) berhasil memberikan salah satu hal yang paling saya suka dari kombinasi drama, horror, dan thriller, ia membuat penonton mabuk bersama cerita dan karakter, kamu melangkah maju tapi merasa waspada terhadap sisi belakang, kamu juga dibuat waspada dengan sisi depan tapi tidak menghalangi niat untuk terus melangkah maju. Horror thriller dengan basis drama psikologis yang manis.

Montse (Macarena Gómez) merupakan penderita agoraphobia kelas akut, sejak ibunya meninggal dan ditinggal pergi oleh ayahnya (Luis Tosar), Montse otomatis menjadi ayah, ibu, dan kakak bagi adik perempuannya yang bernama Nia (Nadia de Santiago). Dengan menjauh dari dunia dan memilih “mengunci” kehidupan mereka didalam sebuah apartemen gelap di kota Madrid, Montse semakin sulit untuk berhadapan dengan realita, hingga suatu ketika tetangga mereka Carlos (Hugo Silva) datang meminta bantuan. Celakanya Carlos memang dapat masuk dengan mudah, namun bagaimana dengan keluar? 



Hal terbaik yang dilakukan oleh dua sutradara Juan Fernando Andrés dan Esteban Roel di Shrew's Nest adalah mereka berhasil mengeksekusi formula hafalan dari sebuah film horror thriller. Mereka memciptakan sebuah situasi yang membuat kamu penasaran pada apa yang ingin cerita lakukan dari sinopsis tadi, dan setelah sukses mencuri atensi kebersamaan kamu dengan karakter di rawat dengan sangat baik. Shrew's Nest seperti sebuah panggung teatrikal, dan setting yang menggunakan ruang apartement juga semakin menolong. Ruang sempit dipenuhi dengan drama yang dimulai lewat masalah psikologis, secara perlahan dan manis lalu berubah menjadi sebuah melodrama di penuhi rasa horror yang seperti disebutkan tadi, membuat penonton gelisah dengan melihat ke banyak arah.



Itu bukan hanya karena karakter yang sedikit, tapi penonton juga seolah jadi karakter lain didalam cerita. Selalu menarik menyaksikan beberapa manusia bertarung atau berperang tanpa menggunakan fisik sebagai senjata "utama" mereka, terlebih jika masing-masing karakter punya karakteristik yang menarik untuk diamati. Penonton di buat mengamati karakter A, tapi disisi lain fokus kita juga tidak bisa lepas dari karakter lainnya. Andrés dan Roel cerdik mendesain setting tersebut, tidak ada jump scare yang berlebihan tapi kamu terus di buat waspada dan gelisah lewat saat-saat tenang yang didalamnya justru hadir rasa aman yang palsu. Kegelisahan itu yang jadi sajian lezat karena penonton juga mudah merasa intim dengan karakter, meskipun di bakar lambat Shrew's Nest tetap terasa terkendali.



Shrew's Nest tetap punya minus, contohnya seperti berasal dari karakter yang dimainkan oleh Luis Tosar, memutar cerita tapi impact yang dihasilkan pada kemajuan cerita minim. Selain itu? Tidak ada yang menonjol, karena pada dasarnya Shrew's Nest tampil sederhana sehingga ia tidak menghasilkan celah dimana hal-hal merusak datang baik itu cerita maupun karakter. Berbicara karakter kinerja cast juga patut di apresiasi lebih, mereka berhasil merangkul penonton untuk duduk bersama mereka tapi pesona brutal dari karakter yang mereka mainkan juga tidak saling “membunuh." Bintang utamanya adalah Macarena Gómez, dengan mata ekspresif berhasil memainkan Montse sebagai sebagai wanita berjiwa rapuh penuh kegelisahan. Score dan sinematografi juga sesekali sukses mencuri perhatian.



Apa yang diberikan oleh Shrew's Nest merupakan hal yang dinantikan oleh penggemar horror-thriller setiap tahunnya, sebuah petualangan sederhana yang mencengkeram dan kemudian memabukkan mereka. Menyaksikan film ini seperti mengamati seekor tikus yang takut meninggalkan sarangnya karena trauma masa lalu yang terus mengintai. Ada isu tentang mental disini, lalu persaudaraan, pengkhianatan, depresi, hingga cinta, semua dilengkapi dengan emosi yang pas tapi tidak terasa loyo. Kesan brutal terus eksis meskipun selipan humor juga tepat, kualitas akting yang oke menjadikan rasa aman terus terasa palsu, dan karena tampil sederhana Shrew's Nest jadi terasa sangat efektif. Horror thriller yang halus dan manis. Segmented. 









1 comment :

  1. Gila! Bener2 gk nyangka. Kirain bakal kayak horror thriller biasa. Ternyata... Omygod. Simple tapi anehnya menarik. Film yang sangat bakal diingat..
    Nice Review, btw👍

    ReplyDelete