04 January 2015

Review: Mr. Turner (2014)


"The sun is God! Ha ha ha!"

Pada dasarnya saya juga tidak tahu sama sekali dengan sosok J. M. W. Turner sebelum menyaksikan film ini, seorang pelukis asal Inggris yang dikatakan memiliki sikap radikal dibalik karya-karya miliknya yang epic. Nah, kondisi tersebut sebenarnya justru menghasilkan sebuah kesulitan yang besar bagi film ini karena dengan begitu tugasnya untuk memperkenalkan saya pada sosok Turner menjadi lebih sulit, tapi menariknya ia berhasil membuat saya menikmati sajian yang ia berikan tapi juga menjadikan saya mengagumi sosok Turner yang tidak saya kenal sama sekali di awal tadi. Sebuah pencapaian yang memukau bukan? Gorgeous. 

J. M. W. Turner (Timothy Spall) adalah pria dengan kepribadian tertutup yang mudah untuk kecanduan dengan pekerjaan favoritnya, melukis, dan dengan bantuan pembantunya Hannah Darby (Dorothy Atkinson) serta ayahnya William (Paul Jesson), ia terus berupaya untuk mencapai impiannya. Namun revolusi teknologi dan industri sedang berlangsung di sekitar Turner yang lantas memaksanya berhadapan dengan berbagai rintangan, dari hal terkait intelektual, para saingan, hingga rasa sabar, Turner tidak berhenti berjuang untuk menangkap keindahan dunia yang impikan. 



Film ini seperti kombinasi dari dua film terakhir sang sutradara, Mike Leigh, drama yang sedikit lebih kuat dari Another Year digabungkan dengan unsur fun dari Happy-Go-Lucky dengan kuantitas yang lebih sedikit. Bukan berarti dengan begitu Mr. Turner lantas menjadi sebuah drama komedi yang membuat kamu tertawa tapi kerja sama diantara mereka berhasil menjadikan film biografi ini sebagai sebuah studi karakter yang tidak tidak pernah berhenti menarik dan kehilangan pesona miliknya hingga akhir, justru sebaliknya ia terus bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih menarik seiring berjalannya durasi. Itu yang terasa aneh bagi saya karena cara yang digunakan oleh Mike Leigh juga sebenarnya tidak ada yang benar-benar standout, tapi pendekatan yang sabar dengan dipenuhi keintiman menyaksikan perjalan tokoh utama itu yang menyebabkan film ini terasa menyenangkan.



Pintar dalam merawat materi, itu yang saya rasa jadi kekuatan utama film ini. Tidak ada drama yang over banget dan mencoba membuat penonton merasakan apa yang karakter rasakan, tidak dipaksakan, hanya dengan rutinitas dari Turner dan ditemani dengan narasi yang berputar-putar kita terus di buat penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Tunggu dulu, berputar-putar tadi bukan berarti ini akan terasa repetitif dan membosankan karena bagian-bagian kecil itu tidak ada yang terasa hampa, mereka punya isi-isi kecil yang menarik sehingga meskipun terasa tenang film ini punya alur yang terus mengalir dengan halus dan menarik, tidak monoton seperti penyakit film biografi. Mr. Turner memiliki lapisan-lapisan yang menarik untuk di ikuti, dan disertai gambar-gambar dengan rasa mewah racikan Dick Paus semakin mudah untuk merasa dekat dengan Turner dan memahami keindahan yang terjadi didalam kehidupannya.



Apakah ini menginspirasi? Ya, dan itu tersebar merata dalam bentuk mini sepanjang narasi yan terasa natural. Dan seperti yang saya sebutkan di awal tadi film sukses menghasilkan pencapaian yang sangat baik dari sebuah biografi, membuat penonton yang awalnya benar-benar awam terkait tokoh utama berubah menjadi mengaguminya. Saya suka dengan cara Turner mencapai ambisinya, keras dan terasa aneh namun tidak pernah berhenti bekerja untuk mencapai apa yang ia inginkan. Pencapaian tersebut juga tidak lepas dari kesuksesan Timothy Spall dalam menggali daya tarik karakter Turner, bibir dalam wajah yang cemberut, menonjolkan kesan misterius tanpa merusak pesona, rasa cemas, rasa penyesalan, kita mendapatkan sebuah kedalaman emosi yang menarik dari Timothy Spall yang juga menjadi salah satu performa paling menarik tahun ini.



Tentu saja mudah untuk mengatakan Mr. Turner sebagai film yang segmented tapi sekali saja kamu klik dengan pesona dari karakter utama selanjutnya kamu akan mendapatkan sebuah perjalanan panjang yang menyenangkan untuk disaksikan. Biografi dengan balutan character study, Mr. Turner adalah sebuah pekerjaan yang memikat dalam hal pengembangan cerita, tenang tanpa ledakan tapi terus menyibukkan mata, pikiran, dan perasaan penontonnya, bersama dengan visual yang dinamis menjadikan penonton berinvestasi dalam perjalanan karakter utama, serta bersama kesan misterius tanpa kelewatan serius menjadikan penonton ingin mencoba untuk menangkap keindahan sinar matahari.








1 comment :

  1. Read up about Turner the artist before you see this film. Otherwise it will bore you silly for 2.5 hours.

    ReplyDelete