23 February 2016

Review: Zootopia [2016]


"No matter what type of animal you are, change starts with you."

Walt Disney pernah berkata seperti ini, bahwa film dapat dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kehidupan muda untuk menuju cita-cita dan tujuan di kehidupan dewasa, dan animasi merupakan media mendongeng dan hiburan visual yang dapat memberikan kesenangan serta informasi kepada penonton dari segala usia. Zootopia berhasil menjadi film terbaru yang melaksanakan perkataan pendiri Disney itu, sebuah film animasi yang sangat sangat sehat, karya terbaru dari Disney ini berhasil menciptakan arena bagi penonton muda dan penonton dewasa untuk datang, duduk, dan bersenang-senang bersama.

Judy Hopps (Ginnifer Goodwin) merupakan kelinci betina dari desa Bunnyburrow yang idealis, ia rela meninggalkan keluarganya untuk mengejar mimpi menjadi bagian dari ZPD (Zootopia Police Department). Status spesies pengerat yang masih diremehkan di ZPD membuat Judy berniat untuk membuktikan diri, dan ketika sedang bertugas sebagai juru tilang parkir Judy bertemu dengan Nick Wilde (Jason Bateman), si rubah licik yang membawa Judy terlibat dalam sebuah kasus menghilangnya sejumlah mamalia secara misterius penuh teori konspirasi. 



Film animasi yang mencoba menghadirkan pendekatan terhadap tema-tema klasik bagi penonton muda di dalam cerita jumlahnya banyak, namun yang berhasil menyampaikan tema tersebut dalam komposisi yang padat tidak banyak. Zootopia berhasil menyampaikan tema akrab dari animasi Disney dengan sangat baik, dari sikap pantang menyerah, terus mengejar impian, pentingnya persahabatan, hingga tema yang sedikit lebih kompleks seperti tidak boleh memandang remeh orang lain. Tunggu dulu, mungkin jika digabungkan hal-hal tadi jadi terkesan cukup berat tapi menariknya di bawah kendali tiga orang yang berada di balik kesuksesan Tangled (Byron Howard), Wreck-It Ralph (Rich Moore), dan Big Hero 6 (Jared Bush) film ini tidak pernah terasa seperti sebuah pelajaran kewarganegaraan di dalam bioskop.



Memang isu-isu tentang pendidikan dan tata karma tadi sesekali mencuri perhatian tapi mereka ditempatkan dengan manis berkat kemampuan para penulis dan sutradara dalam mengolah materi secara cerdik. Ya, cerdik, bahkan isu tentang keseragaman, ideologi, sains, ras, hingga politik sukses menggelitik tanpa menimbulkan kesan menyimpang dari tujuan utamanya untuk menjadi hiburan keluarga. Howard, Moore, dan Bush berhasil mengembangkan sinopsis yang naif itu menjadi sebuah petualangan detektif penuh komedi dan olok-olok yang cerdik dan segar, bergerak dinamis dan terasa energik serta penuh kejutan di samping karakter warna-warni dengan pesona manis yang tentu saja masih dimanfaatkan sebagai poros utama untuk mencuri atensi.



Berbicara tentang visual tidak ada yang salah dari eksekusi Disney di sektor ini, berbagai hewan antropomorfik itu tidak hanya sekedar dirawat dalam hal fisik mereka tapi pesona juga terawat dengan cantik. Ini penting karena dengan isu yang cukup beragam di dalam cerita perlu karakter yang mampu menjadi perantara agar isu-isu tadi sampai di penonton dengan cara yang menyenangkan, dan Judy serta karakter lain sukses melakukan itu dengan cara yang santai dan modern. Kualitas animasi sangat manis, gesture karakter terasa kaya dan mereka bukan hanya sekedar mampu menampilkan kombinasi semangat retro dan modern dari karakter secara visual tapi juga berhasil mempertebal isi dari cerita, dari humanisme hingga damai dan harmoni.



Menjadi sebuah hiburan yang menyeimbangkan nilai moral dan fiksi penuh referensi berani dari The Godfather sampai mengganti Apple dengan wortel, para sutradara juga patut berterima kasih pada para pengisi suara. Selain cerita yang punya alur memikat, visual yang indah dan solid, pesan dan lelucon yang on point, karakter yang menarik dan lucu juga jadi salah satu keunggulan Zootopia. Yang menjadi highlights dari kinerja pengisi suara adalah tik-tok yang mereka bangun bagi karakter terasa oke, cerita Zootopia di mana penghuni kota Zootopia yang terdiri dari beraneka ragam spesies hewan baik itu dari hewan jinak hingga predator yang dapat hidup bersama dengan damai dan harmonis terbentuk dengan baik berkat chemistry antar karakter yang mumpuni.



Disney kembali teguh dengan pendirian mereka untuk membuat film animasi yang bukan hanya sekedar hiburan semata namun harus mampu pula mendidik tanpa lupa pada tugasnya sebagai sebuah film animasi. Mengolah kembali berbagai tema akrab bersama materi yang dengan cerdik berhasil menciptakan impresi sebagai sajian yang berani, Byron Howard, Rich Moore, dan Jared Bush membentuk plot naif berisikan cerita yang kamu harapkan namun dilengkapi dengan kejutan yang menyenangkan. Memainkan pesan “everybody is awesome” menggunakan visual yang manis, cerita yang cerdik, serta karakter yang menawan, Zootopia adalah sebuah film animasi yang penonton dewasa mudah untuk nikmati serta membuat penonton muda bersenang-senang dan membawa berbagai pelajaran sederhana ketika pulang. Loveable.














Cowritten with rory pinem

0 komentar :

Post a Comment