Movie Review: The Amazing Spider-Man 2 (2014)


I like to think Spider-Man gives people hope.

Di edisi pertama reboot miliknya dua tahun lalu itu superhero jenius dengan gerak cepat dan refleks yang memikat ini berhasil membuktikan bahwa ia tidak menjadi sesuatu yang totally useless ketika kembali beraksi bersama tubuh dibalut latex ketat itu hanya lima tahun setelah ia melakukan aksi terakhirnya. Sukses menampar sikap pesimis, beban yang sedikit berkurang, edisi kedua ini berhasil tampil lepas untuk menawarkan kembali cerita familiar itu dalam sebuah petualangan yang menyenangkan masih dengan aksi terbang dan melayang di antara gedung pencakar langit kota New York. The Amazing Spider-Man 2: Rise of Electro, when music and action sequence kill a bit draggy story minus. I'll simply say it's on again, it's on again. 

Movie Review: Enemy (2013)


"Chaos is order yet undeciphered."

Tentu saja ada alasan mengapa kebahagian disebut sebagai salah satu ciptaan Tuhan yang sangat indah, karena untuk menggapainya perlu perjuangan yang sulit, bertarung bersama berbagai masalah yang dihasilkan oleh lingkungan sekitar, namun disisi lain juga harus mampu melakukan kontrol penuh pada diri sendiri. Hal terakhir tadi yang kemudian akan membawa kita kedalam sebuah fantasi penuh misteri dari penggambaran aksi diktator setiap manusia atas jiwa yang mereka punya ini. Enemy, a good combination between tragedy and tricky farce about identity and destiny. Gothca?

Movie Review: The Machine (2013)


"It's not programming, it taught itself."

Film dengan tema human versus technology sepertinya berpotensi besar untuk mulai menjadi wabah baru beberapa tahun kedepan, formula dan isu yang familiar, hal utama yang membedakan mereka satu sama lain adalah seberapa mampu eksekusi itu meninggalkan kesan yang kuat, salah satunya mungkin dengan kemampuan mereka meningkatkan rasa waspada dan menjadi alarm bagi kreatifitas manusia yang semakin merajalela. Ini mungkin tidak akan terlihat megah namun ia mampu melakukan hal penting tadi. The Machine, a satisfying contemporary sci-fi.

Movie Review: Blue Ruin (2013)


"No speeches, no talking. You pointed the gun, you shoot the gun."

Apakah tindak kekerasan selalu dapat menyelesaikan sebuah masalah? Maybe. Ya, mungkin, karena mayoritas dari tindak kejahatan yang bersumber dari suatu masalah justru akan menciptakan sebuah masalah baru di depannya, namun bukankah tidak di semua kesempatan setiap manusia akan memperoleh banyak opsi untuk memecahkan masalah mereka? Terkadang bahkan hanya satu, memperoleh kepuasan dan rasa damai dengan melakukan aksi balas dendam. Blue Ruin, questioning morality in suspenseful low octane revenge thriller.   

Movie Review: In Fear (2013)


"It's just your imagination playing tricks."

Tersesat ketika sedang menuju suatu tempat karena kehilangan arah tentu bukan sesuatu yang menyenangkan, apalagi jika hal tersebut telah didahului dengan rencana indah yang telah disusun dan sedang menanti untuk diraih. Kasus sederhana itu yang coba ditawarkan oleh Jeremy Lovering kedalam sebuah hiburan dangkal yang cukup menarik, debut layar lebar dari sosok yang pernah ambil bagian di tv-series Sherlock, In Fear, when horror becomes psychological mindplay thriller. Good chiller.

Movie Review: Veronica Mars (2014)


"People say I’m a Marshmallow.”

Saya memang bukan seorang die-hard Veronica Mars fan atau yang lebih dikenal dengan panggilan Marshmallow, tapi ketika film ini dimulai dengan sebuah kalimat “I need your help, Veronica,” kemudian hadir montase singkat, dan ditutup oleh kalimat populer lainnya, “People say I’m a Marshmallow,” that’s it, hadir senyuman yang seolah yakin bahwa adaptasi dari tv-series ini akan memberikan kisah detektif yang padat, solid, dan menghibur. Thank you Kickstarter campaign, Veronica Mars is Veronica Mars.

PnM Music Chart - 042614


Movie Review: The Other Woman (2014)


"You screw me, I screw you back."

Man is the cruelest animal? No, wanita juga dapat menjadi sama kejamnya, menciptakan sebuah ledakan dari amarah terlebih mengingat mereka lebih dominan menggunakan perasaan ketimbang logika. Isu tadi pada awalnya hendak dibungkus oleh film ini dengan menyatukannya bersama penggambaran terkait kekuatan yang dimiliki wanita dalam sebuah rom-com yang sayangnya justru berakhir menyedihkan ini meskipun diawali dengan menjanjikan. The Other Woman, stupid fun yang palsu dan canggung. It’s not about girl power, it’s mocking woman integrity.

Movie Review: Locke (2013)


“You make one mistake, the whole world comes crushing down around you.”

No matter what the situation is, you can make it good. Bukankah kalimat tadi memberikan kesan yang sangat positif, seolah menjadi penggambaran lain dari bagaimana semua masalah yang tercipta sesungguhnya punya jalan keluar yang juga telah eksis dan menanti kita untuk menemukannya. Tapi tekanan terkadang yang menjadikan kalimat tersebut tidak semudah yang kita bayangkan, air berubah menjadi api, yang waras dapat menjadi gila. Penggabungan dua teori tersebut yang dihadirkan secara sederhana oleh film ini, Locke, bold and smart experimental character study about human vs trouble. The power of storytelling, Buried in a car. 

Movie Review: Blood Ties (2013)


"Some guys, the don't keep their promises." 

There’s no limit for family. Anda boleh bimbang ketika hendak melakukan sesuatu untuk kekasih anda, rasa ragu ketika akan memberikan pertolongan kepada sahabat terbaik anda, namun hal tersebut tidak boleh hadir jika sudah mengikut sertakan masalah terkait keluarga anda didalamnya. Ya, tidak ada kalimat “how far” dalam hubungan keluarga, help each other in sadness and happiness. Hal tersebut yang coba digambarkan oleh film ini, Blood Ties, dark and soft family story.   

Movie Review: Le Week-End (2014)


"Love dies. Only if you kill it."

Bukankah sesuatu yang indah ketika melihat sepasang kakek dan nenek berjalan berdampingan sembari bergandengan tangan dengan mesra. Indah karena mereka dapat mempertahankan cinta yang mereka punya dalam jangka waktu lama, komitmen yang pernah mereka buat ketika mengucapkan janji suci, saling berkorban untuk menjadikan pernikahan itu terus bekerja dan tidak mati. Hal manis tadi digambarkan film ini dengan menggunakan gesekan menyenangkan, Le Week-End, a sweet and mature marriage dilemma. Before Midnight lite.    

[Special Feature] Fargo, smart and funny morally ambiguous


"Some roads you shouldn't go down because maps used to say there'd be dragons there. Now they don't, but that don't mean the dragons aren't there."

Hype yang ia ciptakan memang tidak begitu besar, namun sejak tahun lalu Fargo telah menjadi bagian dari rorypnm’s most anticipated tv-series. Yap, Fargo yang itu, black-comedy crime pemenang Oscar tahun 1996, menjadi basic dari jagoan terbaru FX ini. Enam episode pertama berada dibawah kendali sosok berpengalaman yang telah bermain-main di berbagai tv-series seperti Californication, It's Always Sunny in Philadelphia, Parks and Recreation, The Office, Scrubs, 30 Rock, hingga Breaking Bad, dengan cerita disusun oleh novelis yang pernah berkontribusi di Bones, serta yang terpenting ikut melibatkan Coen Brothers, baik di bagian produksi hingga writing credit. So, is it that great? Not yet, but the first impression is absolutely impressive. It’ll be easy to love "Fargo" if you already love "Fargo".

Movie Review: Transcendence (2014)


"Humans are born, not programmed."

Anda pasti pernah mendengar prediksi yang mengatakan beberapa puluh tahun dari sekarang manusia tidak hanya akan bersaing dengan sesama manusia, melainkan juga teknologi yang mereka ciptakan. Positif dan negatif hadir pada obsesi manusia untuk terus bergerak maju, eksplorasi ilmu pengetahuan yang dapat menciptakan mahakarya namun dapat pula menghadirkan bencana. Isu tersebut yang dibawa oleh film ini, mempermainkan simbiosis antara manusia dan teknologi, seolah mengajak penonton untuk berseru “let’s set the limit.” Transcendence, clever ideas in tangled structure. It should be a love story.

Movie Review: Nymphomaniac: Volume I (2014)


"The secret ingredient to sex, is love."

Jika menilik penggunaan judul yang memiliki arti hypersexuality atau orang dengan gairah seks yang sangat tinggi, dan juga berbagai poster yang ia gunakan dari versi simple hingga kumpulan gambar wajah orgasme, pikiran kita pasti akan tertuju pada sebuah pertanyaan: apakah ini film porno? No. Topik yang berani sebagai pusat utama dan dikemas dengan sentuhan yang soft, karya terbaru dari Lars von Trier ini akan menawarkan sebuah petualangan penuh gairah terhadap seks yang ditemani dengan depresi, bagian pertama dari sebuah studi karakter, Nymphomaniac: Volume I, observasi seksualitas yang cukup manis. Do you think you know everything about sex? (Warning: review contains strong language and (probably) image).  

[Special Feature] Album Review: Akdong Musician - PLAY


Jujur saja sedikit ragu apakah album Play ini dapat atau layak dikatakan sebagai sebuah debut bagi Akdong Musician, siblings duo asal Korea Selatan, mengingat mereka sempat menjadi hits dua tahun terakhir ini. Menarik perhatian bahkan menjadi pusat atensi di K-pop Star 2 dan kemudian meraih juara, mereka telah punya beberapa lagu yang juga berasal dari ajang tersebut yang berhasil menembus posisi teratas chart musik di Korea Selatan, so pertanyaan yang berputar bukan seberapa baik kualitas dari full album yang akan mereka liris melainkan kapan album itu akan dirilis? The waiting is over, monster rookie finally get their chance, an extremely delightful and addictive debut album from two talented teen.

[Special Feature] Album Review: Girls' Generation - Mr.Mr.


Banyak kalimat yang mungkin intinya berbunyi seperti ini, “cobalah untuk melakukan berbagai hal selama kamu masih muda,” dan itu sangat sulit untuk ditampik karena berbagai alasan, salah satunya adalah membuka semakin lebar ruang kesempatan yang juga akan memperbesar peluang kita untuk menemukan apa yang cocok dengan kita. Nah, masalah bagi Girls’ Generation adalah walaupun masih berusia muda mereka telah terhitung sebagai salah satu senior besar di industri musik Korea Selatan, dan mini album terbaru ini seperti sebuah bukti bahwa pencarian mereka telah berakhir dan siap mengusung image yang lebih “mature”. It’s not an excellent and fresh release, just one of a strong mini album The Queen of Korean music industry have ever made.

Movie Review: Sabotage (2014)


Sabotage sebenarnya merupakan salah satu film yang tampil dengan cara klasik, mencoba bermain-main dengan misteri sepanjang cerita untuk kemudian memberikan jawaban di bagian akhir. Hal tersulit dari film dengan tipe seperti adalah selain bagaimana cara ia membangun jalan menuju akhir namun juga harus mampu menjadikan petualangan tersebut tampak menarik, yang sayangnya gagal hadir disini. Thank you for trying so hard to be cool and macho, Sabotage.

Movie Review: Rio 2 (2014)


"We're not people, we're birds. We have to get out into wild and be birds, Blu!"

Harus menjadi lebih besar, harus menjadi lebih menarik, harus menjadi lebih menyenangkan, dan masih banyak lagi “harus menjadi lebih” dalam konteks positif yang disandang oleh sebuah film dengan status sekuel. Yang kerap menjadi masalah adalah hal tersebut juga menjadi awal terciptanya beban yang jika tidak dapat di kendalikan dengan baik justru akan membawa dampak negatif. Rio adalah lima besar animasi terbaik versi rorypnm tiga tahun lalu, dan ada sebuah rintangan bagi penerusnya ini untuk mencapai hal yang sama. Rio 2, an unfocused random party animation which seems confused when deliver a lot of important message.

Movie Review: The Five (Deo Paibeu) (2013)



“Revenge may feel sweet before you do it, but he'll haunt you forever.”

Easy come, easy go, that’s okay. Namun bagaimana jika sesuatu yang sulit untuk diraih justru kemudian harus hilang dengan cara yang sangat mudah, hasilnya adalah sebuah ledakan yang sangat besar. Hal tersebut menjadi basis utama film ini, seorang wanita yang kebahagiaan miliknya dari cinta dan keluarga yang telah dibangun dengan susah payah direnggut dalam sekejap, dan akhirnya berubah dari puppy menjadi monster. The Five (Deo Paibeu), an effective conventional revenge thriller.

Movie Review: A Case of You (2013)


“Success is a myth. Love's the only true currency.”

Terkadang sebuah kehilangan bermula dari sesuatu yang sangat sederhana: rasa takut. Bayangkan saja ketika anda telah berjuang sekuat tenaga untuk dapat dekat dengan sosok yang anda sukai, dapat memilikinya, namun seketika muncul rasa ragu yang dapat membuyarkan keindahan dari destinasi yang tinggal sedikit lagi akan anda raih. Insecure, komitmen, kejujuran, yah hal-hal klasik seperti itu yang kerap mempermainkan manusia dalam kisah cinta yang mereka miliki. Hal tersebut dibawa oleh film ini, A case of you, rom-com familiar pemalas yang cukup efektif.

Movie Review: Captain America: The Winter Soldier (2014)


"You have to keep both eyes open."

Musuh datang, bertarung penuh kehancuran, dan menang, sebuah sistem yang sepertinya telah menjadi template dari tamasya film superhero, hadirkan kisah yang ringan dan bantu dengan suguhan aksi beserta visual yang mengesankan. Sangat sedikit yang berani bermain bersama penceritaan dalam nada gelap yang rumit dan kompleks, yang kemudian menyebabkan kehadiran “mereka” menjadi sesuatu yang segar bahkan memorable. Marvel Cinematic Universe coba menerapkan hal tersebut pada Phase Two, dan tidak seperti film pertamanya kali ini kembali dengan status penutup film mandiri Captain America berhasil meraih posisi terdepan. Captain America: The Winter Soldier, the bravest and important movie in Marvel Cinematic Universe so far with good vibrant in solid and smooth action espionage. One of the best Marvel movies.

Movie Review: Venus in Fur (2013)


Setelah tiga tahun lalu memberikan kejutan dengan Carnage, kali ini Roman Polanski kembali dengan stage play yang tidak kalah terkenalnya, masih dengan menempatkan karakter di dalam sebuah ruangan, disertai misi awal sederhana yang seiring berjalannya waktu mulai membawa mereka kedalam percakapan yang lebih jauh, ditemani tingkah sensual childish dan kekacauan. Venus in Fur, an engaging imaginative and wild fun ambiguous play about how dominance venus against mars. Polanski’s fifty shades of grey.