Love and doubt have never been on speaking terms
(Kahlil Gibran).
Yap, cinta adalah kecocokan jiwa, dan jika itu tidak pernah ada, cinta tak akan
pernah tercipta. Itu mengapa banyak orang mengatakan koleksi, kemudian seleksi,
dan berakhir di resepsi. Anda harus memilih, memilih yang terbaik dari yang
terbaik bagi anda, sosok yang anda yakini sepenuh hati akan menemani anda
hingga anda mati. Drinking Buddies,
simple, segmented, surprisingly nice, a comedy about knowing when to say when.
Movie Review: Mud (2012)
What
is love? Sebuah pertanyaan sederhana namun punya tingkat
kesulitan yang cukup tinggi, sulit untuk dijabarkan, dan tidak mudah untuk dimengerti.
Apakah cinta harus saling memiliki, meskipun harus terus diwarnai permasalahan?
Apakah cinta sebenarnya tidak harus memiliki, cukup dengan melihat sosok yang
anda cintai merasakan bahagia? Mud, two
young boys, a bounty hunters, seeking for the meaning of love.
Movie Review: The Conjuring (2013)
“The devil
exists. God exists. And for us, as people, our very destiny hinges upon which
one we elect to follow.”
Ada satu
fenomena menarik ketika menyaksikan The
Conjuring, dimana studio/theater hampir terisi penuh, namun uniknya bangku
di posisi kolom terluar mayoritas kosong. Hal tersebut lazim terjadi pada film
horror, genre dengan tingkat kesuksesan yang ditentukan dari kemampuannya untuk
menjadikan penonton merasa gelisah, bergidik kejut, dan merasa waspada terhadap
lingkungan sekitar mereka, termasuk dengan bangku kosong disebelahnya. The Conjuring, not as great as what they
said through the hype, but succeed becomes an effective package.
Movie Review: What Maisie Knew (2012)
Having a child is not as easy as you think about, itu mengapa
tidak sedikit pasangan suami istri yang memilih tidak ingin terburu-buru untuk
memiliki anak. Mereka akan membawa sebuah perubahan, menjadi anugerah terindah
yang memberi warna dan semangat baru, namun di lain sisi juga menjadi sebuah
tanggung jawab yang sangat besar. What
Maisie Knew, diadaptasi dari novel abad 19, sebuah perpaduan brilliant
antara pertanyaan “Apa itu orangtua yang baik?”, bersama sindiran “Don't be a parents if you still have a lot
of asshole attitude!”
Movie Review: The Wolverine (2013)
"What they did to me, what I am, can't be undone."
Mungkin popularitasnya
belakangan ini mulai terusik oleh beberapa superhero yang mampu tampil memikat,
namun jika berbicara karakter superhero yang punya karakterisitik yang kuat,
serta leadership paling mumpuni dan
memikat, jawabnya adalah Wolverine.
Bukan tindakan yang salah memberikan kesempatan kedua pada Wolverine, namun
yang menjadi pertanyaan adalah apa misi yang diusung oleh Marvel pada The Wolverine,
padahal mereka tahu bahwa empat tahun lalu aksi solo Logan tanpa bantuan
rekan-rekannya secara penuh tidak berakhir manis.
Movie Review: Turbo (2013)
“No dream is too big,
and no dreamer is too small.”
There
can be miracles when you believe. DreamWorks kembali membuktikan makna dari nama yang mereka pakai,
salah satu studio animasi yang mampu membawa para penontonnya untuk tidak
pernah berhenti bermimpi. Kali ini mereka menggunakan para siput, hewan yang
dikenal memiliki gerak yang sangat lambat, dan memasukkan mereka kedalam dunia
balap mobil Indy 500. Sederhana, predictable, manis, dengan eksekusi yang
tidak sebesar ambisi.
Movie Review: Red 2 (2013)
RED
(Retired, Extremely Dangerous), merupakan sebuah
kejutan yang hadir tiga tahun lalu. Masuk dalam nominasi Golden Globes, meraih pendapatan tiga kali lipat dari budget, namun
disisi lain tidak mendapatkan respon positif dari banyak kritikus. RED 2 berupaya untuk meneruskan
“kesuksesan” yang telah diciptakan pendahulunya tersebut, masih dengan formula
yang sama bersama unsur kejutan yang sangat jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan berita kehadirannya dua tahun lalu.
Movie Review: Boomerang Family (2013)
Mungkin ini terkesan
sedikit personal, dimana ketika menyaksikan ibu saya melepas putera-puteranya
untuk pergi melanjutkan studi di luar kota, hal tersebut sudah cukup menjadikan
saya sadar bahwa salah satu hal terberat dan mungkin paling di takuti oleh semua
orang tua adalah ketika mereka harus merelakan anak mereka pergi untuk
mewujudkan mimpinya. Lain halnya dengan Boomerang
Family, layaknya boomerang dimana seorang ibu yang dengan senang hati
menerima kembali tiga anaknya yang gagal, yang ikut membawa masalah, rahasia,
dan kekacauan mereka masing-masing.
Movie Review: New World (2013)
Trust no one. Kalimat
itu tentu sudah sering terdengar dan mungkin telah menjadi sebuah standar bagi
banyak kelompok yang menjadikan persaingan sebagai makanan utama sehari-hari
mereka, yang pada akhirnya menjadikan loyalitas hanya tampak seperti sebuah bayangan
dari tindakan profesionalitas. New World,
persaingan mencapai tahta sebuah organisasi crime, penuh intrik yang
menciptakan perang antar clan dengan balutan aksi spy disertai permainan hitam
yang berlapis.
Movie Review: A Hijacking (Kapringen) (2012)
Menghadirkan sebuah kisah di satu jalur lurus tidak serta merta
menjadikan sebuah film tampak bodoh dan tidak kreatif. Ada satu keunggulan yang
dapat tercipta dari keputusan tersebut jika berhasil dibangun dengan baik,
sebuah penceritaan yang fokus. A
Hijacking (Kapringen) mampu tampil memikat dengan menggunakan formula
tersebut, sederhana, fokus, mencekam, dan mengasyikkan.
Movie Review: Pacific Rim (2013)
“To fight monsters, we created monsters.”
Expectations can be something terrible. Ekspektasi sebelum
menonton adalah hal yang wajib, namun ketika anda telah masuk dalam sebuah
harapan yang begitu tinggi dan memabukkan tapi kemudian mendapati fakta yang jauh
dari harapan tersebut hasilnya justru akan menyakitkan. Pacific Rim, my #1 most anticipated summer movie 2013, kurang
berhasil memberikan apa yang di harapkan, sebuah perjuangan menyelamatkan bumi
dalam balutan kesombongan visual.
Movie Review: The Heat (2013)
Ada yang
berkata, sesungguhnya film keluaran terbaru adalah pengulangan dari apa yang
sudah pernah ditampilkan sebelumnya, namun dengan beberapa sentuhan yang
menjadi pembeda. Memang terkesan kurang ilmiah, namun maksud dan inti dari
pernyataan tadi punya tingkat kebenaran yang cukup tinggi. Hal tersebut di
miliki oleh The Heat, buddy film, dalam wujud dua polisi
wanita dengan kepribadian yang berbeda, sebuah paket klasik yang anehnya masih
mampu menjalankan tugasnya.
Movie Review: Trance (2013)
Sebuah film dengan
cerita yang berlapis merupakan sebuah paket yang tidak mudah, baik dari si
pencipta dan juga bagi penonton. Namun ketika ia berhasil membangun kerumitan
dan kemudian mengurainya dengan cemerlang, hanya penilaian impresif yang layak
diberikan, sesuatu yang dimiliki Inception.
Danny Boyle mencoba menerapkan hal
tersebut, masih dengan cara yang ia miliki namun dengan sebuah kejutan yang
tidak terduga, nearly to be a good hypnotize movie, but now
with a powerful nonsense.
Movie Review: Spring Breakers (2012)
You only live once,
sebuah akronim yang mungkin seiring berjalannya waktu akan hadir kedalam
pikiran setiap kaum muda yang sedang
dalam proses menuju dewasa. Melakukan aktivitas yang membosankan setiap
harinya yang justru menjadi beban tentu bukan sesuatu yang mereka inginkan
hadir menemani dalam tahapan itu. Spring
Breakers mencoba menggambarkan hal tersebut lewat sentuhan art-house, empat gadis dengan jiwa yang
free, mereka bebas, merdeka, mereka kosong.
Movie Review: The Lone Ranger (2013)
Johnny
Depp is Rango. Itu dua tahun lalu, dan kini Depp
terjun langsung ke dalam sebuah petualangan yang juga berlatarkan Amerika
klasik abad 19, masih dengan tingkah anehnya yang kini tampil dengan wajah
berbalut hitam dan putih yang kasar, seekor burung gagak di kepalanya, dengan
seorang pria “pemberani” yang menjadi partnernya. Cukup aneh memang, kenapa
review kali ini harus dibuka dengan membahas seorang Johnny Depp. Ya, dia (satu-satunya) daya tarik dari The Lone Ranger.
Movie Review: Despicable Me 2 (2013)
Tiga anak perempuan
sibling yatim piatu, di adopsi oleh seorang pria botak berhidung mancung yang
berupaya mencuri bulan bersama sekumpulan makhluk aneh berbentuk banana. Despicable Me, sebuah hit di tahun 2010
yang memang tidak dapat mengguncang keperkasaan Toy Story 3, namun dengan sangat mudah berhasil meninggalkan sebuah
kenangan impresif bagi penontonnya, mereka fokus, menggemaskan, menyentuh, dan
tampil lucu lewat tingkah konyol. Despicable
Me 2, lucu, namun kehilangan beberapa materi dari kenangan tadi.
Movie Review: 42 (2013)
"Dollars aren't black and white, they're green."
"You want a player who doesn't have the guts, to fight back?" "No, I want a player who's got the guts not to fight back." Ini dia, salah satu cara yang
sebenarnya paling baik dalam menghadapi masalah, dimana tekanan terus datang
silih berganti tanpa henti, namun hanya dengan confident serta kemampuan dalam
mengontrol diri sendiri semua akan berakhir indah. Yap, seperti sebuah quote
dari Yaira N, “Haters don't really hate you, they hate themselves, because you're a
reflection of what they wish to be.”