18 March 2013

Movie Review: Masquerade (2012)


Menyapu bersih sembilan penghargaan dimana ia dinominasikan, menembus posisi tiga dalam daftar film berpendapatan box-office domestik terbesar sepanjang sejarah perfilman Korea (meskipun posisinya saat ini sedang terancam), Masquerade (Gwanghae, Wangyidoen namja) sudah pasti memiliki elemen yang special, mengingat tahun lalu mereka hanya kalah dari The Thieves, film dengan genre yang punya cakupan penonton yang jauh lebih luas ketimbang Masquerade. Bagi saya, film ini lebih baik ketimbang The Thieves.

Suatu ketika King Gwang-hae (Lee Byung-hun) marah besar yang sempat membuat gempar seluruh kerajaan. Setelah masih terus diganggu dengan permasalahan mengenai abang dari istrinya, Ratu Joong Jun (Han Hyo-joo), yang dituduh sedang melakukan gerakan pemberontakan dimana konflik tersebut masih berkutat pada pro dan kontra diantara anggota kerajaan, King Gwang-hae  menemukan bahwa sendok perak yang ia gunakan untuk makan berubah menjadi berwarna hitam. Ya, simple, namun insiden tersebut justru menjadi awal dari tumbuhnya rasa curiga bahwa ada pihak yang sedang mengincar nyawanya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, King Gwang-hae memerintahkan Heo Gyun (Ryoo Seung-ryong), kepala sekretaris penasihatnya, untuk menemukan rakyat dengan wajah yang mirip dengannya. Ternyata orang itu memang ada, bahkan sangat persis, namun dengan profesi yang jauh dari nilai elegan yang selalu diterapkan kerajaan. Ha-Sun (Lee Byung-hun), seorang pelawak di rumah pelacuran, di paksa untuk menjadi boneka dari sang raja setiap malam hari. Celakanya, suatu ketika sang raja jatuh sakit, dan Ha-Sun dipaksa untuk menaikkan level tugasnya, tugas yang ternyata juga ikut mempertaruhkan nyawanya, memimpin kerajaan.


Mengangkat tema history sebagai pondasi utamanya, ditambah dengan poster dan premis cerita yang memberikan impresi awal akan sebuah cerita yang sangat serius dipenuhi dialog intens dan berat, Masquerade ternyata menjadi sebuah paket berdurasi 131 menit yang jauh dari bayangan awal saya tadi. Ini adalah film yang punya kombinasi cerita yang sangat balance, dimana ia mampu menghadirkan konflik utama yang serius, dibantu dengan konflik pendukung yang juga tidak kalah serius, namun sukses mencampurnya dengan komedi yang lucu dan efektif, serta hubungan personal yang menyentuh dengan kadar yang pas sehingga tidak terkesan berlebihan.

Masquerade sudah sangat kuat dari dasar sebuah film, script. Banyak konflik yang coba Hwang Jo-yoon dan Choo Chang-Min campur adukkan di film ini, dan mereka sukses. Berbagai konflik ia jelaskan lewat penggambaran yang singkat namun membekas dengan kuat di memori anda, sehingga ketika mereka dihadirkan kembali anda dapat dengan mudah memahami alur yang sedang ia bangun. Tidak cukup sampai disitu, apa yang telah ia susun berhasil diterjemahkan dalam sebuah screenplay yang sangat solid. Ya, so far ini adalah salah satu screenplay paling solid di tahun ini.

Apa yang paling saya suka dari Masquerade adalah terletak pada kemampuan Choo Chang-Min membentuk adegan tiap adegan menjadi memorable dan menyenangkan. Mereka berada di posisi yang selalu tepat, tidak pernah meleset. Ketika konflik serius hadir saya menjadi sangat fokus, berhasil menyentuh saat ia menghadirkan hubungan antar personal seperti kisah sang raja dengan dua bawahannya yang bernama Sa-Wol (Shim Eun-Kyung) dan Kapten Do (Kim In-Kwon), dan menghasilkan sebuah tawa lepas yang menghancurkan ketika Ha-Sun mulai beraksi dengan segala kekonyolannya. Ya, mereka berpadu dengan cantik, sangat cantik sehingga semua terasa mengalir lembut seiring berjalannya waktu yang menjadikan durasinya yang lama itu tidak menjadi beban.


Banyak film yang mampu memberikan impresi memikat, dan menjadikan saya melabeli mereka sebagai sebuah film yang baik dan memuaskan. Tapi hal itu tidak menjamin mereka untuk masuk dalam daftar favorit. Masquerade? Ya, ini adalah film favorit saya yang terbaru. Film ini seolah tidak mau tampil sombong dan terkesan pamer, dimana mereka tampak seperti sahabat yang dengan senyum ramah dan tangan terbuka memberikan anda kesempatan untuk menghampiri serta memeluknya karena anda sangat mencintainya. Film ini memberikan elemen teknis dalam kadar yang tepat, namun menghasilkan perpaduan yang memikat, baik dari cinematography, divisi kostum dan design, hingga divisi music.

Han Hyo-Joo mungkin berhasil memikat dengan wajahnya yang cantik dan terkesan polos, begitupula dengan Shim Eun-Kyung yang tampil dengan perawakan manis yang mengingatkan saya pada Lim Na-Mi, namun kunci sukses film ini dari divisi pemeran terletak pada Lee Byung-Hun, baik secara individu maupun ketika ia berkombinasi dengan Ryoo Seung-Ryong. Lee Byung-Hun tampil memukau dengan dua karakter yang ibarat dua lembar kertas dengan warna berbeda. Ketika menjadi King Gwang-hae, ia membuat anda paham pada alasan kenapa semua penduduk kerajaan takut padanya, dan tetap mampu memberikan transformasi yang apik ketika ia kembali menjadi raja setelah menebar hal-hal lucu ketika ia menjadi Ha-Sun. Ryoo Seung-Ryong, ini adalah film pertama Seung-Ryong yang saya tonton, dan poor me yang baru sekarang mengetahui bahwa Korea punya aktor yang hebat pada dirinya. Ya, semoga ada distributor yang mau membawa Miracle in Cell No.7 masuk ke bioskop Indonesia.



Overall, Masquerade (Gwanghae, Wangyidoen namja) adalah film yang sangat memuaskan. Ini adalah perpaduan yang berimbang dan sangat indah antara unsur historis, politik, dan humanity. Masquerade ibarat sebuah gambaran bahwa dengan menjadi humble seorang raja dapat menjadi tokoh favorit bagi semua rakyatnya tanpa harus kehilangan karisma yang dia miliki. Dia memang tidak lepas dari beberapa kelemahan minor, namun sudah begitu banyak kelebihan yang ia punya untuk sekedar menutupi hal tersebut. Ini adalah sebuah karya yang memukau dari Choo Chang-Min, meskipun bagi saya dia masih dibawah Kim Ki-Duk dengan karyanya yang gila itu, Pieta. Better than The Thieves, better than Pieta, recommended movie.


3 comments :

  1. Buat dapatin DVD nya.. belinya di mana ya ???

    ReplyDelete
  2. sejauh ini hanya dua film korea yg bisa membuat saya lebay sampai menitikkan air mata. film "Hello Ghost" dan "Masquerade".

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete