07 January 2013

Movie Review: Celeste and Jesse Forever (2012)


Sikap yang tidak serius pada akhirnya akan selalu menghasilkan sebuah penyesalan. Begitupula dalam hubungan asmara, ketika anda masih merasa sangat nyaman dan bermain-main di zona yang sebenarnya tidak aman lagi bagi anda. Serious guy will always be a winner at the end of the story.

Celeste (Rashida Jones) dan Jesse (Andy Samberg), pasangan yang telah berpisah selama 6 bulan dan akan bercerai, masih terlihat sangat kompak dan akrab dalam menjalani kegiatan mereka sehari-hari. Tinggal dirumah yang tidak berjauhan, melakukan kegiatan-kegiatan konyol, seolah mengubur status mereka sebagai mantan suami-istri. Ya, mereka memang sepakat untuk mencoba menjaga persahabatan yang pernah mereka jalin. 

Kedekatan yang tercipta itu terasa aneh bagi orang-orang disekitar Celeste dan Jesse. Mereka menyarankan agar Celeste dan Jesse mulai mencari pendamping baru agar dapat move-on dari kisah masa lalu mereka. Masalahnya hanya satu, sejauh apapun mereka melangkah, rasa kasih sayang satu sama lain masih terus terasa kental, dan membutuhkan sebuah fakta menyakitkan untuk mengakhiri semua.



Berjalan lambat, kekecewaan utama yang film ini berikan adalah ketika ia terasa terlalu mengulur waktu dalam cara penyampaian cerita. Kisah celeste dan jesse yang dibuka dengan baik di awal mulai terasa lama dibalik durasinya yang hanya 92 menit. Ya, film ini mulai kehilangan daya magis yang ia tampilkan diawal karena cerita utama yang mulai terasa kurang fokus dengan power yang perlahan sedikit tergerus, meskipun ia tetap mampu menghadirkan momen-momen yang menarik. Ketika Celeste dan Jesse hadir bersama dilayar, mereka menjadi sebuah tim yang kuat dan sukses memberikan nafas segar pada cerita. Namun hal itu tidak terjadi ketika mereka terpisah.

Sebenarnya pesan yang film ini emban sangat kuat, sangat menarik, dan pesan itu cukup sukses di sampaikan. Namun cara ia mengolah beberapa bagian terasa kurang impresif. Terdapat lebih dari dua scene mengulang pesan yang telah ia tampilkan sebelumnya. Beberapa scene tidak memiliki point yang kuat, tampak seperti menjadi jalan tambahan yang disengaja bagi cerita menuju akhir, bahkan beberapa malah terasa seperti sekedar pemanis. Mungkin Lee Toland Krieger punya maksud tersendiri dengan cara ia menyampaikan cerita yang disusun oleh Rashida Jones dan Will McCormack, sayangnya itu kurang berhasil bagi saya.

Cerita yang klise itu justru menjadi sebuah kekuatan utama yang dimiliki film ini. Memang tidak megah, namun apa yang film ini hasilkan di akhir cerita mampu menjadikan saya merasakan bagaimana sakitnya cinta, cinta yang menggantung karena sikap yang tidak serius, dengan perantara sebuah fakta yang mungkin banyak terjadi dikehidupan nyata, bukan hanya pada pasangan yang baru bercerai, mungkin juga pada pasangan kekasih.

Film ini kurang berhasil memanfaatkan beberapa nama terkenal yang ia masukkan ke jajaran cast, seperti Elijah Wood, Chris Messina, dan Emma Roberts. Kehadiran mereka sangat nyata sebagai pemanis belaka, karena konflik yang mereka usung tidak memiliki kontribusi yang tidak dapat tergantikan. Tanpa kehadiran mereka sekalipun cerita utama dapat diselesaikan dengan manis. Ya, terima kasih kepada performa dari Rashida Jones dan Samberg. Mereka berhasil membentuk sebuah tim dengan chemistry yang kuat, mampu menjadikan anda untuk mencintai mereka.



Overall, Celeste & Jesse Forever adalah film yang cukup memuaskan. Dibalik cara penyampaian di beberapa bagian yang kurang menarik, film ini punya sebuah paket klasik yang mampu menghujam diakhir cerita. Kisah cinta penuh warna berisikan suka, duka, tawa, mampu tampil serius dan lucu secara bergantian. Tidak begitu memukau memang, namun pelajaran yang coba ia tampilkan berhasil disampaikan dengan baik melalui sebuah penutup yang manis.

Score: 7/10

0 komentar :

Post a Comment